Tingkatma'rifat pada umumnya banyak dikejar oleh para sufi diwujudkan melalui amalan - amalan dan metode - metode tertentu yang disebut tariqhat, atau jalan dalam rangka menemukan pengenalan Allah. Lingkup perjalanan menuju Allah untuk memperoleh ma'rifat yang berlaku di kalangan sufi sering disebut sebagai sebuah kerangka irfani.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. “Tentang Perjalanan Ruhani Menuju Tuhan”. Perjalanan menuju Tuhan, fase sebelum di lahirkan ke dunia. Hakekatnya ketika manusia dilahirkan ke dunia fana ini adalah sebuah fase perjalanan menuju Tuhan. Tahapan ini bisa dikatakan fase yang ke dua, mencari jalan pulang menuju Allah Swt. Sebuah tahapan perjalanan ruhani menuju Sang Pencipta yaitu Allah Swt. Dalam perjalanan ruhani ini setiap manusia di wajibkan untuk berusaha mendekatkan diri. Interopeksi diri dan memperbaiki diri ketika mendapat ujiannya saat menjalani kehidupan di dunia. Setiap apa yang kita kerjakan, akan menerima pertanggung jawaban di kehidupan akherat nanti. Sebuah perjalanan ruhani dengan mendekatkan diri adalah salah satu tujuan yang mulia untuk mengenal Rabb-Nya, Allah Swt. Akan tetapi sangat beresiko jika kita tidak memiliki pengetahuannya. Apalagi tanpa sesorang mursid yang membimbing melewati tahapannya. Sebuah tahapan perjalanan ruhani menuju Allah Swt yang wajib di landasi dengan hati bersih dan tulus. Hati yang ikhlas dan tulus menjadi syarat utama jika menempuh jalan ini. Siapapun bisa menempuhnya dan tidak harus manusia yang berpikiran cerdas, berintelektual, untuk mengenal Allah Swt. Tidak jarang pengetahuan tetang syariat dan perbedaan madzab akan menjadi sebuah hijab. Menjadi penghalang dalam proses dan tahapan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Perjalanan ruhani dengan mengenal diri sendiri sebagai makhluk ciptaanNya, membuka jalan untuk mengenal Allah setiap jiwa atau ruh manusia sebelum dilahirkan ke dunia berada di alam ruh. Tempat berkumpulnya ruh atau jiwa sebelum mereka ditiupkan ke alam kandungan. Di jadikanlah setiap ruh berpasang-pasangan sesuai yang tertulis di dalam buku catatan takdir setiap manusia. Allah Swt telah mengambil perjanjian dan kesaksian setiap ruh, sebelum ruh ditiupkannya ke alam kandungan. Ini-lah peristiwa yang terjadi di alam ruh, ditahapan ini setiap jiwa atau ruh memulai perjalanannya. Sebuah fase pertama perjalanan dari alam ruh menuju alam kandungan atau sebelum titik nol/zero. Saat janin berusia tiga bulan dalam rahim ibu, ditiupkanlah ruh ke dalam diri seorang bayi. Tahapan awal kehidupan di alam kandungan atau titik nol sebuah kehidupan. Hingga saatnya dilahirkan ke dunia menjadi seorang manusia dengan semua hakekatnya tidak ada satu jiwa pun atau ruh yang lahir ke dunia. Kecuali Allah telah mengambil perjanjian dan kesaksian mereka di alam ruh. Allah Swt adalah Rabb sekalian alam dan tidak ada satu pun makhluk yang boleh mengingkari ke Esaan-Nya. Dimana setiap jiwa atau ruh telah diambil kesaksian dan perjanjian dengan Allah Swt. Di hadapan Allah Swt, Nabi Adam dan penduduk langit sebagai saksinya. Secara fitrah kadang manusia memang lupa akan perjanjian itu, dan Allah Swt pasti akan mengingatkan. Semoga kita selalu menjadi orang-orang yang diridoi Allah Swt, untuk memegang teguh kesaksian kita. Dinyatakan dalam Al Quran ayat di bawah ini “Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyerukan supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia Allah telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang-orang yang beriman.”QS. Al Hadid, 57 8.. Perjalanan manusia di dunia, mencari jalan pulang menuju Allah menuju Allah Swt menurut para sufi ibarat sebuah perjalanan mendaki gunung yang tinggi. Fase pertama perjalanan menuju Allah Swt dikatagorikan sebagai perjalanan yang sulit, terasa sempit, dan berliku. Dibutuhkan sebuah tekad yang kuat melangkah ke depan karena banyak rintangan dan godaan. Jejak langkah para sufi adalah jalan khusus yang berat untuk diikuti, namun tidak mustahil menjalaninya. 1 2 Lihat Filsafat Selengkapnya

SeribuJalan Menuju Allah. Syekh Muḥammad Amîn al-Kurdî menjelaskan bahwa titik awal (permulaan) jalan para sufi Ahlussunnah wal Jamâ'ah adalah pergi/kembali ( al-firâr) kepada Allah dari segala sesuatu, dan titik (tujuan) akhir dari perjalanan mereka adalah bergantung ( at-ta'alluq) sepenuhnya kepada Allah.
Kerangkasikap dan perilaku sufi diuwjudkan melalui amalan dan metode tertentu yang disebut thriqat atau jalan dalam rangka menemukan pengenalan ma'rifat Allah SWT. Lingkup perjalanan menuju Allah SWT untuk memperoleh pengenalan ma'rifat yang berlaku dikalangan sufi sering disebut sebagai kerangka irfani.
Ilmutasawwuf telah dihukum sesat oleh segolongan umat Islam yang kefahaman mereka telah dikurniakan oleh musuh-musuh agama iaiatu Iblis dan Yahudi Zionis. lmu tasawwuf sebenarnya tidak sesat. Di sinilah terletaknya roh kekuatan Islam. Ketiadaan ilmu inilah menyebabkan umat Islam akhir zaman menjadi IlmuTajalli yang dipraktikan, secara mekanismenya, Ruh dari dalam tubuh keluar dan naik keatas menuju dimana Allah itu ada di Arsy-Nya. Hampir semua praktisi Tajalli yang sudah bersih hatinya dari hasrat Materialistis dan Hedonistis, mampu mencapai dimana Allah berada, biasanya nampak berupa Cahaya Menyilaukan yang membuat hati terkagum-kagum
Sebab perjalanan ruhani sufi, merupakan perjalanan panjang, sebagaimana perjalanan syari'at kita. Banyak sekali "jebakan-jebakan" yang bisa saja membuat kita gagal dalam proses menuju kepada allah Ta'ala, hanya karena kita terpaku pada fenomena tersebut.
mqFsIFJ.
  • qf57ugjg4r.pages.dev/69
  • qf57ugjg4r.pages.dev/334
  • qf57ugjg4r.pages.dev/515
  • qf57ugjg4r.pages.dev/358
  • qf57ugjg4r.pages.dev/384
  • qf57ugjg4r.pages.dev/421
  • qf57ugjg4r.pages.dev/359
  • qf57ugjg4r.pages.dev/527
  • perjalanan sufi menuju allah